“Kenapa tiap kali berat badan sudah turun tiba-tiba naik lagi tanpa alasan?”
“Kenapa makan sudah dihati-hati tapi badan tetap saja gemuk?”
Diet, sebuah tema yang umum bagi para wanita, terutama yang sudah melewati usia 35. Dulu waktu masih muda makan apa saja rasanya badan tetap langsing. Sekarang minum air saja rasanya badan menjadi tambah gemuk. Kecuali bagi yang beruntung selalu mempunyai tubuh langsing, memang benar, semakin kita bertambah usia semakin susah kita mengontrol berat badan. Kenapa? Karena sistem pencernaan lebih lambat 5 persen setiap dekade. Dibandingkan umur 25 tahun kalori yang dibakar tubuh kita 100 lebih sedikit pada saat usia mencapai 35, dan 200 lebih sedikit pada usia 45. Tanpa melakukan apapun berat badan akan bertambah sekitar 5-6 kg setiap tahun. Maka tidak heran jika banyak wanita melakukan diet demi menurunkan berat badan. Sayangnya tidak semua usaha membawa hasil. Yang menjadi pertanyaan, sudahkah kita melakukan diet secara benar?
Masih banyak yang beranggapan bahwa arti diet adalah ‘mengurangi makanan’ atau ‘membiarkan diri kelaparan’. Sebuah pengertian yang salah. Juga sering kali saat melakukan diet kita hanya terfokus pada aturan-aturan dan pantangan-pantangannya, tapi kurang memperhatikan hal-hal yang sering membuat diet kita gagal. Apakah itu?
12 KESALAHAN UMUM DALAM MELAKUKAN DIET:
1. Mengandalkan diet kilat
Image courtesy of www.webmd.com
Diet kilat atau biasa disebut ‘crash diet’ adalah diet ekstrem dengan mengkonsumsi kalori seminim mungkin. Makanan yang dikonsumsi biasanya tidak lebih buah-buahan atau sayur-sayuran. Memang diet ini bisa menurunkan berat badan secara kilat, tapi sebagai akibatnya cara kerja sistem pencernaan menjadi lebih lambat karena kurangnya kalori. Saat target sudah terwujud dan tubuh kembali mengkonsumsi makanan secara normal, maka sistem pencernaan tidak terbiasa membakar kalori secara cepat sehingga berat badan pun cepat naik lagi.
2. Menghindari sarapan
www.ica.se
Menghapus sarapan dari jadwal makan sehari-hari sepertinya cara mudah untuk mengurangi jumlah kalori, tapi akibatnya adalah rasa lapar sepanjang hari. Rasa lapar menimbulkan keinginan untuk ngemil. Porsi makan siang pun biasanya menjadi lebih besar dari biasanya karena rasa lapar yang berlebihan. Sebaliknya kita akan terhindar dari rasa lapar yang berlebihan jika sarapan yang kita konsumsi banyak mengandung serat dan protein tinggi.
3. Meremehkan kalori cemilan
Saat diet kita selalu memperhatikan jumlah kalori makanan utama. Tapi kita sering lupa menghitung kalori cemilan. Bentuk cemilan yang kecil, ringan dan tidak mengenyangkan sebenarnya adalah perangkap untuk menimbun kalori. Sekantong keripik, sepotong kue ultah teman kantor, menghabiskan sisa es krim anak, jika dihitung semuanya jumlah kalori justru lebih banyak dari seporsi makanan utama. Silahkan baca tabel nutrisi pada bungkus cemilan sebelum mengkonsumsi.
4. Tidak ngemil sama sekali
5. Terlalu terpaku sama produk ‘low-fat’
Image courtesy of www.webmd.com
Produk rendah lemak sangat membantu menurunkan berat badan. Hanya saja yang tertulis ‘Rendah Lemak’ belum tentu ‘Rendah Kalori’. Jika piring Anda penuh dengan kue ‘rendah lemak’, bisa jadi Anda mengkonsumsi lebih banyak kalori dibanding dengan sepotong kue yang dibuat dengan produk full-fat.
6. Menyeruput kalori jumlah besar
Kadar kalori minuman sering kita lupakan. Mentang-mentang bentuknya yang cair kita yakin berat badan tidak akan terpengaruh. Salah besar. Tahukah Anda berbagai jenis minuman kopi di cafe-cafe biasanya mengandung lebih dari 500 kalori? Begitu juga dengan jus buah karton dan minuman bersoda. Yang lebih parah kalori dalam bentuk cair tidak membunuh rasa lapar. Biasanya porsi makan tidak berkurang meskipun sudah mengkonsumsi minuman berkalori tinggi.
7. Terlalu sedikit minum air
naturalwaysofliving.blogspot.com
Cara termudah untuk ‘mengglontor’ lemak adalah minum air sebanyak mungkin. Kekurangan cairan dalam dalam tubuh akan mempersulit sistem pencernaan dalam membakar kalori sehingga proses penurunan berat badan menjadi lambat. Penelitian menunjukkan orang dewasa yang mengkonsumsi air minum lebih dari delapan gelas per hari bisa menurunkan berat badannya lebih cepat dibanding dengan yang sedikit minum air.
8. Menjahui produk susu
Image courtesy of www.webmd.com
Susu full-fat, keju dan es krim adalah tabu buat pelaku diet. Tapi menghindari total produk dairy juga memberi efek yang sebaliknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembakaran lemak bisa dilakukan lebih banyak jika tubuh mendapatkan cukup kalsium, sebaliknya tubuh akan menghasilkan lemak jika tidak mendapatkan cukup kalsium. Kalsium dalam bentuk suplemen sepertinya tidak banyak membantu. Jadi sebaiknya tetap mengkonsumsi produk dairy tapi pilih yang rendah lemak.
9. Menjadi korban fast food
www.mykits.com
Waktu terbatas, rasa lapar yang tidak bisa ditahan adalah salah satu penyebab untuk menuju ke arah ‘drive-thru’. Hanya saja selera makan biasanya tidak berhenti cukup pada burger saja. Masih ada embel-embel lainnya yang sayang untuk dihindari seperti french fries, onion rings, beberapa bungkus saos tomat, mayonese, milkshake, dan minuman bersoda. Penelitian menunjukkan orang yang mengkonsumsi fast food dua kali seminggu bisa mengalami kenaikan berat badan sampai 5 kg lebih dibanding dengan yang mengkonsumsi kurang dari sekali seminggu.
10. Menimbang badan setiap hari
Image courtesy of www.femonite.com
Menimbang badan setiap hari adalah resep sebuah frustasi. Selain itu tidak ada informasi yang menguntungkan kecuali angka yang itu-itu saja setiap hari. Lebih baik kita menetapkan target jangak panjang dengan menimbang badan sekali seminggu. Hasilnya pun lebih memuaskan jika kita melihat jarum atau angka yang tiba-tiba menurun. Dengan melihat angka yang benar-benar menurun kita pun lebih termotivasi untuk menlanjutkan diet.
11. Menetapkan target yang tidak masuk akal
Image courtesy of www.webmd.co
Menetapkan target turun 5 kg atau bahkan lebih pada minggu pertama misalnya, sama dengan merencanakan kegagalan dari awal. Jika Anda tahu akan sulit untuk mewujudkannya sebuah target, maka Anda merasa enggan untuk memulai atau bahkan tidak akan pernah memulai diet. Jika setelah berubaya keras tapi ternyata hasilnya hanya separuh dari yang kita targetkan, maka jangankan kita bahagia dengan hasil yang ada, tapi malah merasa tidak termotivasi karena hasil yang dicapai tidak sesuai target. Menentukan target yang realistis adalah vital untuk mencapai sukses program diet. Jika tidak yakin dengan target yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, sebaiknya konsultasikan dengan pakar diet.
12. Lupa melatih otot
www.timeforchangefitness.com
Berat badan sudah turun tapi kenapa badan tetap keliahatan ‘gombyor’? Harap diingat Jennifer Aniston atau Gwyneth Paltrow memiliki tubuh seperti itu tidak hanya dari diet, tapi dengan berolah raga juga. Contoh lain yang lebih sederhana: bayangkan perbedaan bentuk antara 400 gr batu yang padat dengan 200 gram sponge yang mengembang. Hehe… lain kan? Jangan terpaku pada berat badan tapi lebih perhatikan pada bentuk tubuh. Yang membuat tubuh tampak ‘lebih langsing’ di mata bukanlah angka pada timbangan tapi massa otot. Jika otot tidak dilatih maka tiap 10 tahun kita akan kehilangan massa otot. Jenis olah raga cardio sangat bagus untuk kesehatan, tapi tidak cukup untuk membangun massa otot. ‘Lifting weight’ atau olah raga angkat berat sangat bagus untuk ‘memahat’ tubuh. Jangan khawatir, dengan olah raga ini Anda tidak akan berubah seperti Arnold Schwarzenegger Dwayne Johnson :). Dan olah raga ini membakar sangat banyak kalori. Saat ini tersedia banyak gadget apps untuk berbagai jenis olah raga yang bisa dikerjakan sendiri di rumah maupun di fitness studio tanpa instruktur.