7/07/2010

Musik dan kecerdasan anak

Musik dan kecerdasan anak


10 tahun yang lalu, seorang ahli psikologi Amerika menemukan bahwa mendengarkan musik Mozart bisa membuat orang lebih cerdas. Nggak cuman manusia, tikus pun bisa terkena ‘Mozart Effect’ ini. Dalam sebuah penelitian, beberapa tikus bisa berlari lebih cepat dalam sebuah maze (jaringan jalan yang ruwet dan bebelok-belok) setelah mendengarkan sebuah piano concerto, dibanding setelah mendengarkan musik ekperimental dari komposer Philip Glass. *Coba kalo FunkyMami, Mozart nggak bakal ngeffect. Bukannya lari-lari, yang ada malah zzz…zzzz…*
Para orang tua langsung memborong CD dan DVD musik-nya Mozart, biar si baby bisa jadi orang seperti Steve Jobs atau Bill Gates. Sayangnya mitos Mozart effect ini tidak didasari dengan bukti-bukti yang kuat. Para ahli sudah melakukan beberapa penelitian lebih dalam, tapi belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Bahkan akhirnya para pendukung terori ini berkesimpulan, bahwa cara kerja musik Mozart adalah menstimulasi dan membuat pendengar releks, sehingga pendengar bisa lebih berkonsentrasi. Itu saja. Sementara beberapa test menunjukkan bahwa membacakan buku cerita juga memberikan efek mental yang sama. *Nah, tuh kan? Untung FunkyMami beli DVD-nya Shahrukh Khan…Kuch Kuch Hota Hai…*
Dr. Jane Stanley, pemimpin program penelitian terapi musik di Florida State University mengatakan, hanya mendengarkan musik atau nonton DVD tidak memberikan pelajaran tertentu bagi bayi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menonton DVD Mozart hanya melihat gambar yang berwarna-warni tetapi tidak memproses informasi aural (informasi yang berhubungan dengan pendengaran). Dia juga menambahkan, cara terbaik untuk mengikat perhatian bayi dan meningkatkan fungsi kognitif-nya adalah dengan menyanyikan lagu-lagu berirama dengan menyentuh dan berinteraksi sebanyak mungkin. Cara ini tidak hanya menciptakan ikatan yang kuat dengan bayi, tapi juga mengajarkan bayi tentang kata-kata dan irama.

Oke, ternyata untuk bayi musik Mozart nggak begitu ngefek. Lalu bagaimana dengan anak usia sekolah?

Efek musik pada kenaikan IQ


Musik bisa membuat anak lebih cerdas hanya jika anak benar-benar terjun di dalamnya. Belajar menyanyi atau alat intrument tertentu memberikan efek yang besar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 6 tahun dengan pelajaran musik tambahan mengalami kenaikan IQ 3 points lebih tinggi dibanding dengan anak-anak yang tidak mendapat pelajaran musik tambahan, atau yang tidak mendapat pelajaran musik sama sekali.

Efek musik pada keampuan baca


Penelitian lain menunjukkan pelajaran musik bisa membantu meningkatkan kemampuan baca pada anak. Sebuah penelitian dilakukan pada anak-anak berumur 4 tahun sampai kelas 1 SD dengan memberi pelajaran musik Kodály, yaitu jenis musik yang melibatkan banyak tepuk tangan untuk membentuk irama dengan lagu-lagu bersajak. Pada akhir kelas 1 SD, kemampuan literasi anak-anak ini lebih maju satu tahun dibanding anak-anak lainnya.

Efek pelajaran musik tambahan untuk kemampuan matematika dan bahasa


Sebuah penelitian jangka panjang di Swiss yang diterapkan pada seribu anak lebih menemukan bahwa anak yang mendapatkan pelajaran musik tambahan mendapat nilai ujian lebih tinggi untuk kemampuan kognitif dan kemampuan sosial. Penelitian tersebut dilakukan pada 70 kelas. Separoh dari jumlah anak mendapat pelajaran musik tambahan disamping pelajaran musik berdasarkan kurikulum. Sisanya tidak mendapatkan pelajaran musik tambahan.

Kemudian anak yang mendapat pelajaran musik tambahan harus mengurangi jam pelajaran Matematika dan Bahasa. Setelah tiga tahun, hasil tes menunjukkan bahwa anak yang mendapatkan pelajaran musik tambahan tidak mendapatkan nilai Matematika dan Bahasa lebih rendah dibanding anak yang mengikuti jam pelajaran Matematika dan Bahasa secara penuh, meskipun mereka talah megurangi jam pelajaran kedua bidang tersebut. Para guru juga melaporkan, anak yang mendapat pelajaran musik tambahan cenderung mempunyai sikap penolong lebih tinggi dan lebih mudah bekerja sama dalam kelas dibanding anak lainnya.
Sepertinya musik bisa membuat perbedaan pada perkembangan anak, hanya jika mereka aktif di dalamnya. Hanya mendengarkan musik klasik tidak akan memberikan efek janka panjang, meski Mozart sekalipun.

No comments:

Post a Comment