Seorang balita umur 3 tahun-an yang lucu bermain sendiri di sudut ruang playgroup, sibuk tanpa menghiraukan yang lainnya Dia menolak bergabung untuk menyanyi bersama meski di rumah dia bisa menyanyikan lagu-lagu itu. Anehnya, di rumah dia banyak bicara dan menuntut banyak perhatian. Dia juga jarang mau mencoba permainan baru tanpa harus dibujuk-bujuk dulu. Akankah dia bertahan saat masuk TK nanti? Akankah dia sulit berteman? Haruskah kita khawatir jika kebetulan anak balita kita sangat pemalu di luar rumah?
Menurut Dr Andrew Raffles, seorang consultant paediatrician dan penulis kontributor bulu Birth & Beyond, bukanlah hal baru jika seorang balita menjadi sangat pemalu. Dengan banyak dukungan dan dorongan kebanyakan rasa malu itu akan hilang dengan sendirinya. Banyak balita yang melewati tahap ‘tidak mau bicara di luar rumah’ dan memakai cara-cara lain untuk berkomunikasi.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini? Ada banyak cara, tapi tiga poin dibawah biasanya sangat membantu:
Meningkatkan rasa percaya diri
Kunci utamanya adalah membangun rasa percaya diri dan rasa bangga terhadap diri anak. Jika dia memerlukan banyak dorongan dalam bermain, misal, bermain puzzle, maka kita beri dorongan sebanyak-banyaknya. Pilih permainan yang dia kuasai dan beri banyak pujian jika dia berhasil menyelesaikannya. Libatkan anak dalam kegiatan yang memberikan hasil nyata, misal, memasak. Beri perhatian dan pujian akan hal-hal kecil yang dia lakukan meski tanpa kita suruh, seperti merapikan mainannya atau saat mengucapkan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’.
Memberi persiapan mental
Jelaskan pada anak sebelum melakukan suatu kegiatan dan beri keterangan apa yang akan terjadi kemudian, seperti saat meninggalkan rumah untuk belanja atau berkunjung ke rumah seseorang. Saat mau tidur, beritahu apa yang akan kita lakukan besok. Beri anak kesempatan untuk bertanya atau berbicara tentang apapun yang mungkin membuat dia merasa takut atau khawatir.
Memberi pengertian ‘mama akan kembali’
Jika anak diasuh oleh pengasuh atau saudara, beri anak gambaran yang jelas dengan kata-kata yang mudah dimengerti bahwa kita akan kembali, misal, “setelah makan siang”, “setelah bermain”. Pada usia balita kegelisahan, merasa tidak aman dan ketakutan akan perpisahan (terutama dengan orang tua) adalah wajar. Juga wajar terjadi pada saat anak mulai sekolah, dan para guru sudah terbiasa menangani masalah ini. Jadi kita tidak perlu terlalu khawatir.
No comments:
Post a Comment