10/10/2010

Bangun kepagian, bagaimana cara mengatasinya?




Anak bangun kepagian? Hem, enaknya diapakan ya? Pokoknya jangan dikasihkan orang aja, meski tergoda! Kesel sih, apalagi kalo yang lainnya masih pada ngantuk dan pingin tidur lebih lama biar bisa fresh di kerjaan atau di sekolah.


Anak yang bangun kepagian dan membuat gaduh seisi rumah bisa menganggu anggota keluarga lainnya. Oh, ya, yang dimaksud mengganggu di sini adalah jika anak tidak memiliki babysitter selama 24 jam. Atau dengan kata lain orang tua lah yang harus menidurkan anak kembali.
Yang sering mengalami masalah bangun kepagian adalah anak-anak di bawah usia sekolah atau balita. *Orang dewasa sih juga mengalami, tapi itu lebih ke masalah insomania ya. Kalau bangun kepagian sih gampang, tinggal tarik selimut dan molor lagi*.

Apa bedanya kebiasaan bangun kepagian dengan bangun pagi?


Betul, tambahan suku kata ‘ke’ dan ‘an’. Tapi ada perbedaan lain yang lebih mendasar yaitu:
Kebiasaan bangun pagi adalah bagian dari rutinitas keluarga, yang biasanya dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Dalam hal ini tidak ada yang merasa terganggu. Sementara kebiasaan bangun kepagian adalah kebiasaan bangun lebih awal dibanding anggota keluarga lainnya, yang bisa mengganggu aktifitas di siang hari, baik bagi anggota keluarga lainnya maupun bagi yang bersangkutan.

Jam berapa sih yang dimaksud dengan ‘bangun kepagian’?


Pengertian ‘kepagian’ adalah relatif di setiap keluarga. Buat kebanyakan keluarga Muslim, tidak ada istilah bangun kepagian, karena seisi rumah sudah terbiasa bangun pagi untuk sholat subuh. Sementara banyak juga keluarga yang memang mempunyai kebiasaan bangun pagi karena tuntutan aktifitas. Jadi seberapa pagi yang dimaksud dengan bangun ‘kepagian’ adalah berbeda-beda di setiap keluarga.

Banyak hal-hal yang mengakibatkan kebiasaan anak bangun kepagian. Di antaranya adalah:


Terlalu banyak tidur siang

Karena kebanyakan tidur di siang hari, anak tidak memerlukan lagi tidur terlalu panjang di malam hari. Solusinya, kurangi waktu tidur siang hari.

Berangkat tidur terlalu awal

Anda bisa mencoba untuk mengundur jadwal berangkat tidur 1 jam lebih lambat. Tapi Anda tidak bisa melihat langsung hasilnya. Pada awalnya, meski jam tidur diundur, anak tetap bangun pada jam yang sama, karena alarm dalam tubuh anak masih berdering pada waktu yang sama. Tunggu hasilnya setelah beberapa hari.

Kurang kegiatan di siang hari
Usahakan agar anak banyak bergerak di siang hari. Bersepedah, berlari-lari dan menghirup udara segar bisa membantu anak tidur lebih lelap di malam hari.

Cahaya
Cahaya matahari yang tembus dari selah-selah kordin juga bisa membangunkan anak. Tutup rapat cendela atau kordin. Jika cahaya lampu yang menganggu, segera matikan atau usahakan kamar tidur lebih gelap.

Suara keras
Banyak anak yang mudah terbangun oleh suara keras. Suara alam seperti ayam jago, burung atau tiupan angin bisa membangunkan anak. Juga suara-suara lain seperti kendaraan di jalan, suara tetangga atau konstruksi bangunan. Ada baiknya membiasakan anak tidur dalam suasana normal mulai bayi. Tidak berbisik-bisik atau berjinjit-jinjit saat bayi sedang tidur akan membiasakan anak tidur lelap dalam suasana ramai sekalipun. Waktu si Kutilang dan si Bogang masih bayi, FunkyMami suka bersih-bersih rumah pakai vacuum cleaner. Hasilnya, si Kutilang bisa tidur lelap di sebuah kondangan, meski musik lagi keras-kerasnya dan banyak orang ketawa-ketawa sambil berjoget ria.

Gangguan alami
Anak yang masih ngompol atau balita yang masih pakai diapers suka terbangun kalau kasur atau diaper-nya basah. Anak yang sudah bisa ke toilet pun suka terbangun kalau mendadak pingin pergi ke toilet. Usahakan agar anak pergi ke toilet dulu sebelum berangkat tidur.

Ketidaknyamanan
Selimut yang jatuh atau tersingkap bisa membangunkan karena anak merasa nggak comfortable. AC yang terlalu dingin atau kamar yang terlalu panas juga bisa jadi penyebab. Cek suasana dan suhu kamar sebelum anak tidur. Jika bantal terlalu tebal, ganti dengan yang lebih tipis.

Rasa lapar
Anak yang kurang cukup makan malam, biasanya suka terbangun di tengah-tengah tidur karena lapar. Usahakan agar anak makan malam dengan cukup.

Kebiasaan lama
Anak yang memiliki kebiasaan bangun kepagian mulai kecil atau mulai bayi biasanya susah menghilangkan kebiasaan ini. Alarm dalam tubuhnya sudah diset untuk berdering pada waktu yang sama setiap hari dalam kurun waktu yang lama. Cara satu-satunya untuk menghilangkan kebiasaan ini adalah dengan me re-set alarm dalam tubuh anak. Sayangnya cara ini tidak mudah.
Lalu gimana dong? Jangan khawatir bapak-bapak, ibu-ibu, selalu ada jalan menuju Roma.Bukan, bapak-bapak ibu-ibu. FunkyMami bukan ahlinya. Lingkaran hitam di mata FunkyMami yang nggak bisa dihilangkan meski pake krem made in China sekalipun, *made in China sih!* adalah bukti bahwa FunkyMami sudah bertahun-tahun mengalami masalah ini.

Inilah trik-trik yang dipakai FunkyMami…
  • Gunakan alarm clock alias wecker. Perangi alarm dalam tubuh anak dengan alarm beneran! Lebih baik gunakan yang digital, biar timing-nya lebih tepat. Alarm clock atau wecker ini gunanya untuk memberi tanda bagi anak kapan waktunya bangun tidur.
  • Terangkan kegunaannya. Terangkan pada anak kegunaan alarm clock tersebut. Bilang kalau benda tersebut sangat spesial, karena bisa tahu kapan waktunya bangun pagi. Kalau belum bunyi, berarti belum waktunya bangun. Jangan khawatir anak tidak mengerti maksud Anda. Balita umur 2 tahun pun akhirnya akan mengerti maksud Anda setelah beberapa hari.
  • Terapkan secara bertahap. Bagaimana mungkin anak mau bersabar sampai alarm berdering? Nggak mungkin. Kalau ada yang bersabar, termasuk anak ajaib! Anak akan tetep bangun kepagian, meski Anda sudah mengatur alarm dan menjelaskan berulang-ulang, KECUALI jika Anda mengatur alarm 5 menit lebih lambat pada hari pertama, 10 menit pada hari kedua, 15 menit pada hari ketiga, 30 menit pada hari keempat dan seterusnya. Dengan bertambahnya hari, bertambah pula tenggang waktunya. Lakukan seterusnya sampai waktu yang Anda inginkan tercapai. Pada saat anak terbangun di hari pertama, jelaskan kalau belum waktunya bangun dan anak harus menunggu sampai alarm berdering. Kalau perlu biarkan anak menangis selama 5 menit. Begitu alarm berbunyi, angkat anak dari tempat tidur dan biarkan anak melakukan apa yang dia mau. Lakukan hal yang sama pada hari-hari berikutnya.
  • Konsekuen. Cara ini tidak akan memberikan hasil, jika Anda berubah pikiran setiap hari. Begitu Anda memutuskan untuk memakai cara ini Anda harus konsekuen melakukannya sampai kelihatan hasilnya. Jika tidak, Anak tidak akan memahami apa maksud dan tujuan Anda. Biasanya cara ini membutuhkan waktu antara 1 sampai 2 minggu.
  • Bersabar. Bersiap-siaplah mendengar anak merengek atau menangis ingin keluar kamar tidur. Jangan menyerah. Memang 5 menit serasa setahun saat Anda masih mengantuk. Tapi Anda harus ingat, kesabaran selalu membuahkan hasil. Anak yang tidak tidur di box biasanya suka keluar kamar dengan sendirinya atau datang ke kamar Anda. Kembalikan anak ke kamar tidurnya dengan sabar tanpa memarahi, dan katakan agar menunggu sampai alarm berdering. Jika keluar lagi, kembalikan lagi. Begitu seterusnya. Perlu diingat, jangan mengajak anak untuk bercakap-cakap apalagi bermain saat menunggu alarm berdering. Anak harus mengerti bahwa saat sebelum alarm berdering adalah saat tidur, bukan saat bercakap-cakap atau bermain.

Nah, selamat mencoba….

ARTIKEL TERKAIT:

No comments:

Post a Comment